Stay tuned for the story!
I'm in Kuta now, on the beach...with a full signal for the first time in over a week. A poor Internet connection means no updates... that and the fact that the last leg of the trip has been CRAZY! I rollerbladed like crazy trying to get here on schedule. Didn't know my little body could do 80-110 kilometers per day but I started being able to do that... so I did! But no rest for Bule on Blades. I'm on a flight back to Jakarta tonight because I've been nominated for the OVJ awards and have to be there tomorrow night. After that I promise I'll fill you in on all the juicy trip details ;-)
I MADE IT! I MADE IT! I MADE IT! I hope my story is an inspiration for any of you who have a dream or who want to change the world in a small way. Never give up. Little by little keep going forward and never go back... you'll get there eventually. Peace from the beach
-BULE ON BLADES
I MADE IT! I MADE IT! I MADE IT! I hope my story is an inspiration for any of you who have a dream or who want to change the world in a small way. Never give up. Little by little keep going forward and never go back... you'll get there eventually. Peace from the beach
-BULE ON BLADES
Bule on Blades sudah di Probolinggo Jawa Timur! 3 JUNI!
Saya tidak tidur menunggu teman kami yang baru yang harus sampai Solo jam 5 pagi naik kereta, tapi seperti Iwan Fals bilang, biasanya kereta terlambat, 2 jam mungkin biasa - DAN BENAR! Ira sampai Solo jam 7:30 dan kami langsung ke lokasi menanam pohon di Solo dengan teman Mapala UMS. Sayangnya kurang tidur bikin saya lemas dan capek dan mereka berharap saya bisa lebih lama di sana tapi hanya bisa 1 jam setengah supaya bisa pulang ke hotel dan tidur, soalnya kami harus langsung berangkat lagi inline skate malamnya. Kami tidur sedikit sore itu dan berangkat malam. Kami sampai ke Ngawi... 70 km kurang lebih... tapi saya CAPEK banget! Lemas! Jam 8 pagi kami ditolak kamar hotel... (lihat sendiri video dokumentasinya!) jadi harus naik mobil ke kota lain untuk istirahat. Malamnya lagi kami berangkat lagi ke Saradan. Kami nanam lagi pohon di rumah warga. Neneknya lucu dan baik banget. Kayaknya dia bakal cerita banyak tentang sejarah pohon itu sama cucunya dan tetangga! Besoknya lagi kami jalan ke Bangsal (dekat Mojokerto) tapi balik lagi untuk meningap di Jombang karena hari esoknya UT mau kami menanam pohon sama mereka di SMK 3 Jombang. Mereka baik banget di sana, dan kami juga keliling kota sedikit dengan rombongan sepeda. Banyak foto2 dan senang senang. Habis itu kami berangkat langsung untuk mulai rollerblade lagi dari bangsal sampai probolinggo. Saya sekarang berada di hotel di Probolinggo tapi kami mau libur dulu ya! Soalnya KAMI MAU KE BROMO!!! Masa serius terus! :-)))) Hari ini kami dapat 10 km. Saya sepatu roda, dan Ira dan Iphe naik sepeda yang kami sewa dari orang kampung di sini. Semua keringatan dan sehat... dan saya sekarang mau istiraht dulu karena jam 10 malam kami mau berangkat ke Bromo! Katana kita kuat ga ya?
Bule on Blades in SOLO!
Terakhir aku update kapan ya? Pokoknya aku sudah lupa tanggal deh.... Kayaknya terakhir di villa Tom, Tunas alam di rawalo??? Ya....ya benar! Tapi karean malam sebelumnya saya sebenarnya belum sampe ke rawalo naik sepatu roda (baru sampe majenang karena kulit pantatku sakit rasa seperti diserang semut merah, gara2 basa keringatan kelamaan) saya harus melanjutkan dari situ sampe wangon. Jalannya rusak parah! Saya masih dapat 45 kilo tapi harus inline skate 4 jam berterut2 tanpa henti sekalipun! Itu pelan sekali karena jalanannya hancur tapi saya merasa senang bahwa stamina saya sudah bisa bertahan 4 jam tanpa henti. Energi yang dikeluarkan tidak ada hubungan dengan kilometer sebenarnya. Lebih berhubungan dengan tanjakan dan jalanan kasar yang berjerwat. Besoknya lagi saya sakit telingah dan budeg sebelah kiri, ga tahu kenapa, tapi emang kedengaaran saya selama perjalanan ini mulai membusuk sedikit (ada videonya kalau mau lihat). Setelah sudah berjam2 ngambek karena ga bisa dengar, saya coba mengeluarkan frustrasiku dengan rollerblade. Malam itu saya rolllerblade ke gombong.... 45 kilo, lumayan untuk jalan yang rusak dan juga ketika emosiku kacau karena takut ga pernah bisa dengar lagi. Kami berhenti di Gombang di sebua pom bensin dan saya makan BUANYAAAAK, lalu kami tidur di hotel terdekat. Karena aku lagi takut bakal budeg selamanya dan lagi ngedrop emosi, saya bilang sama Iphe dan Nur.... "Kami boleh boleh dorong semua tempat tidur bareng menjadi satu dan tidur sama-sama seperti yang dilakukan anak anjing?" Hahaha. Jadi itu yang dilakukan malam itu... tapi susah tidur.... karena panas dan ada banyak bau2 dan suara truk....dan aku sudah mulai mencret parah. Oh my... not a nice night for me :-( Jadi tanpa tidur banyak, kami lanjutkan besok pagi dari pom bensin yang kemarin. Sebelum jalan Iphe makan Soto disitu....hmmm. Kami tidak tahu pada saat itu bahwa makan soto itu adalah kesalahan fatal. hahaha. Untuk hari itu saya dan Nur makan Nasi :-) tapi kasihan benar si Iphe. Dia belum tahu pada saat itu bahwa nantinya dia bakal menderita berhari-hari gara2 keracunan makanan. Kami Jalan dari Gombong sore menujuh Jogjakarta. Di jalan aku lihat banyak motor gede di sebuah warung dan beberapa orang pake baju touring. Saya punya rasa mereka mau ke bali dan aku berhenti.... Emang benar! Mereka semua anak touring yang tahu kondisi jalan! Aku nanya yang menurutku paling tahu (karena tahun kemarin dia baru lalukan hal yang sama) tapi sebenarnya informasinya tidak terlalu berhubungan dengan saya karena jalan yang menurut dia enak untuk motor, bukan jalan yang enak untuk saya yang naik sepatu roda :-( .... but wait? Where did that camera crew come from? Kok ada TV one segala? Wow! ternyata mereka dapat full sponsorship dari SHELL dan mereka bawa film crew! Aku di interview! Hahaha. Cool! Sayangnya aku JELEK banget wakyu itu! hahaha. Apalagi dibanding mereka dengan baju kerennya!. Habis itu saya jalan duluan, dan sebentar lagi dari belakangku saya dengar siren polisi. Mereka lewat dengan pengawal polisi dari Polda metro Jaya, Truk yang isinya motor gede cadangan, van ged dan ambulance. Hmmmm. Gaya banget. Aku jadi iri :-P tapi juga merasa rock and roll. Saya bangga duit saya terbatas dan saya lewatkan jarak yang lebih jauh padahal cuman pake sepatu roda doang tanpa ambulance atau pengawal polisi yang punya siren dan lampu2. Tidak perlu motor gede atau baju keren ataupun alat vital laki2 untuk gagah... hehehe... cukup berani aja dan punya spirit penjelajah. Saya menghilangkan iri itu dan isi ulang dengan kebanggaan lalu aku melanjutkan dengan semangat menujuh Jogja. Tapi...ya... itulah.... MENCREEEEEETTTTT mulu. Aku berhenti dipinggir jalan untuk pipis tapi cepat sadar bahwa aku sangat perlu toilet yang benar untuk membuang racunku. hahaha. Aku ketemu pom bensin tepat waktu, syukurnya, tapi saat keluar dari situ, Iphe ngomong "Sa? Kayaknya harus cari peningapan, saya tapi muntah 2 kali pas kamu ngomong ama anak2 motor tadi." Huh?! Ya udah, saya suruh dia jalan ke depan dulu cari peningapan di kutoarjo dan pam 12 malam, lalu saya nyusul dan kami tidur. Goodlah... karena saya juga membutuhkan kamar mandi yang setia :-).
Besoknya lagi kami cek out dari hotel dan jalan malam jam 4 sore (sore-malam lebih enak karena tidak sepanas dan aku takut dihidrasi karena mencret terus.) Malam jam 2 pagi saya sampe ke Jogja!!!!! YEAH!!!! Saya senang banget tapi Iphe? Ternyata dia ngupeting sesuatu dari saya... dia mulai sakit parah..... Diare... gas... dahak mulu.... hahaha. Kamar mandiku sekarang ada kompetisi nih! hahaha. Ternyata bawa mobil, seperti saya kira, adalah pekerjaan berat banget. Kurang tidur, pola makan, polusi, dll, menurunkan daya tahan tubuh. Kami istiraht di jogja dulu 3 malam, nanam pohon di SMK 3 (They were awesome!) sambil cari orang yang bisa gantii2an bawa mobil biar beban Iphe lebih ringan dan bisa sehat lagi. Karena tempat di mobil ga ada lagi, Nur Besok akan pulang. Kami sudah di Solo nih sekarang (65 km satu hari dan ga capek pun! Yeah!) dan sebentar lagi team baru akan datang....dari brimob! I think that's so cool! His boss said we can test his strength! Hahaha, Tapi saya tebak dia bakal mencret2 juga kayak kami walau katanya kuat! Can't wait to meet him but I'm REALLY going to miss Nur. Nur dulu menjadi otakku dan assistantku. Dia bikin lebih ringan bebanku biar aku bisa fokus kepada inline skating saja dan bukan roda kotor atau jemuran baju olahraga. :-( Tapi ternyata Iphe juga punya beban terlalu besar dan kami perlu orang lain yang bisa bawa mobil ganti2an dan kalau satu sakit kami masih bisa maju. Well here's hoping Iphe feels better soon and I hope this new guy doesn't mind that our car smells like my dirty socks :-D. And Thank you so much Nur for all your help... I'll miss you so much :-( trust me.
Besoknya lagi kami cek out dari hotel dan jalan malam jam 4 sore (sore-malam lebih enak karena tidak sepanas dan aku takut dihidrasi karena mencret terus.) Malam jam 2 pagi saya sampe ke Jogja!!!!! YEAH!!!! Saya senang banget tapi Iphe? Ternyata dia ngupeting sesuatu dari saya... dia mulai sakit parah..... Diare... gas... dahak mulu.... hahaha. Kamar mandiku sekarang ada kompetisi nih! hahaha. Ternyata bawa mobil, seperti saya kira, adalah pekerjaan berat banget. Kurang tidur, pola makan, polusi, dll, menurunkan daya tahan tubuh. Kami istiraht di jogja dulu 3 malam, nanam pohon di SMK 3 (They were awesome!) sambil cari orang yang bisa gantii2an bawa mobil biar beban Iphe lebih ringan dan bisa sehat lagi. Karena tempat di mobil ga ada lagi, Nur Besok akan pulang. Kami sudah di Solo nih sekarang (65 km satu hari dan ga capek pun! Yeah!) dan sebentar lagi team baru akan datang....dari brimob! I think that's so cool! His boss said we can test his strength! Hahaha, Tapi saya tebak dia bakal mencret2 juga kayak kami walau katanya kuat! Can't wait to meet him but I'm REALLY going to miss Nur. Nur dulu menjadi otakku dan assistantku. Dia bikin lebih ringan bebanku biar aku bisa fokus kepada inline skating saja dan bukan roda kotor atau jemuran baju olahraga. :-( Tapi ternyata Iphe juga punya beban terlalu besar dan kami perlu orang lain yang bisa bawa mobil ganti2an dan kalau satu sakit kami masih bisa maju. Well here's hoping Iphe feels better soon and I hope this new guy doesn't mind that our car smells like my dirty socks :-D. And Thank you so much Nur for all your help... I'll miss you so much :-( trust me.
19-20 Mei
Setelah nanam pohon di Ciamis dan ngobrol dikit sama anak2 di Sekolah SD kami berangkat lagi. Banjar dekat dan jalanannya bagus. Saya lihat kanan kiri terus cari tempat makan di Banjar tapi yang saya ketemu duluan adalah pelang "RADIO GAYA".... Aku langsung mampir! Kesempatan emas untuk menyebar pesanku! Mereka asyik dan baik banget sama kami. Iphe kasih lihat bagian dari dokumentasi kita dan aku langsung di Interview live on Radio! Thanks guys! After that kita makan dan Jalan lagi. Tapi..... after that? HUJAN!!!!! "NO, NO, NOOOO!", saya pikir di hatiku. Tidak boleh lagi Hujan menjadi hambatan. Cari Jas hujan aja! Dapat Jas hujan dan langsung berangkat lagi, tapi makin lama makin deras dan basa kuyup kakiku. DAMN. Dan Kok basa kuyup juga bajuku? Katanya Jas hujan itu paling bagus? 160,000 rupiah, kan harusnya ga bocor! Tapi ternyata hujan ga bisa masuk dan keringatan ku ga bisa keluar.... tetap basa deh. Dan rollerbladeku juga basa sampai dalam. Oh my... ada ada aja. Tapi harus masuk Jawa tengah... tidak boleh berhenti! Kami tunggu hujan berhenti dan jalan lagi. Dengan keadaan basa aku jalan lagi lewat batasan Jawa barat dan jawa tengah, dan di situlah baru ketemu yang namanya kendala. RUUUSAAAK jalanannya. Rusak parah! Lobang, lumpur, aspal kasar, truk-truk besar. Aduh... jadi kangen Jakarta! Tapi aku berhasil sampai ke Majenang sebelum celana saya yang basa kuyup mulai mengganggu kulit pantatku sampai sakit dan merah... dan perutku teriak kelaparan. Saya berhenti Jam 2:30 pagi dan makan setengah ember tahu lalu kami naik mobil hampir 2 jam (karena jalannya rusak) ke Villanya Tom, Tunas Alam. Yup.... Iphe dan Nur mulai sakit lagi. Pilek terus dan kurang tidur. Baju juga kotor semua! Nur dan Iphe nyuci baju dan semua istirahat total di Villa. Benar-benar enak. Rasanya kayak di hutan... sampai ketemu ular deh! hahaha. Enak banget membersihakan filter paru2 kami dengan udara segar dan menghilangkan stress dengan suara jangkrik. Thanks again Tom! But now that I have surveyed the road, I'm not looking forward to the trip from Majenang to Wangon.
17-18 Mei
What day is it again? Hari hari yang lewat sudah menyatu di otakku sampai saya tidak tahu pun ini hari apa! Hanya satu yang saya tahu. Saya sekarang ada di Villa Tunas Alam di Rawalo Purwokerto dan akhirnya ada tempat untuk jemur baju! Sebenarnrya saya baru sampai ke Majenang Jawa Tengah, tapi Tom (my inline skating consulatant :-] ) bilang kami boleh nginap disini, jadi kami bertiga naik mobil ke sini biar mererka bisa tidur puas, soalnya, sakit semua. Okay... Saya harus mulai ceritanya dimana nih? tanggal 17 kan? Okay... here it is:
Tanggal 17: My Walk through Hell.
Bermalam di Limbangan seru, dan paginya kami semua segar dan sehat... Setelah Iphe makan karedok LAGI dan saya makan buah dan L-men... kami berangat. Kata pelang di pinggir jalan, Jarak ke Ciamis 43 km lagi, dan kata warga, kota Malangbong tinggal 2 kilo lagi. Tapi Inline skate dari limbangan ke Malangbong (yang kata warga, jaraknya cuma 2 km) ternyata bukan jalan yang gampang. Penuh dengan tanjakan, sore itu kami belum sampai-sampai ke Malangbong. Dan ternyata mobil Katana yang di pake team juga rusak. Salah satu hal yang saya suka tentang Indonesia tapi, adalah ada bengkel dimana2 dan tukang las jago :-P jadi Mobil di benarin dengan cepat. Balik lagi ke masalah saya. Di bengkel itu kami tanya: "Pak, berapa kilo lagi sampai Ciamis?" ... Saya siap untuk dengar "Oh dekat!" atau, "Tinggal 30 kilo lagi"!...tapi dia mengeluarkan kata-kata dari mulutnya yang menusuk hatiku seperti pedang tajam. 80 KILO LAGI! Oh NOOOOOOOOOOO! Bagaimana mungkin jarak ke Ciamis, yang tadinya tinggal 43 km sekarang menjadi 80! Dan itu setelah saya sudah jalan 17 km!.... harusnya tinggal 20-25km dong! Bukan 80! Oh my God! Google maps konfirmasi lagi kata-kata Bapak bengkel itu. Jarak ke Ciamis masih jauh. (tapi cuma 55.5km... bukan 80). Saya komfirmasi lagi sama Tom apakah saya salah jalan? Tapi dia bilang aku benar. Saya patah hati dan dari situ terpaksa jalan kaki karena sisa aspal jalan tidak ada sedikit pun untuk badan kecil saya. Tanjakan terus, jalan sempit, dan tiba2 jalan penuh dengan kemacetan bis dan Truk (setelah libur panjang), Malangbong ternyata bukan 2 kilo dari Limbangan... tapi 21 km! Kami baru sampai ke Malangbong jam2 magrib dan saya HABIS energi. Kecapean dan kurang makan, saya tepar di pertengahan salah satu tanjakan parah di jalan keluar dari Malangbong. Saya kasih kode ke Iphe bawah saya sudah mau mati.... dia berhenti mobil dan bawa aku ke warung makan terdekat. Saya makan... makan....dan makan... seperti kucing kelaparan...lalu minum 2 gelas kopi sambil cari inspirasi lagi di internet. Perjuangan ini tidak hanya perlu bensin perut, tapi juga bensin otak. Saya baca websitenya orang Canada yang pernah menjelajahi Negara Kanada dengan sepatu roda. Tulisan harian dia dan perjuangan yang dia lewatkan bikin saya tidak rasa sendiri dan aku langsung semangat. Setalah 2 atau 3 jam di warung itu saya rasa bisa berangkat lagi. Macet dan tanjakan, ditambah lagi dengan malam yang gelap, saya jalan kaki.... saya jalan kaki berJAM2! Mataku setengah buta karena lampu mobil, hampir tidak bisa lihat apapun didepanku tapi aku terus berjalan. Saya janji ke diri saya bawah aku tidak bisa berhenti sebelum Ciawi. Kondisi kemacetan bis dan truk dan asap hitam yang parah mengelilingiku sambil aku naik dan turun jalanan parah itu. Akhirnya pada jam 12 malam, saya sudah sampai ke Ciawi. Nur tidur di mobil dan Iphe masih menderita sambil bawa mobil untuk meyakinkan saya aman, tapi pas Ciawi saya samperin kaca mobil dan minta untuk gantgi sepatu roda lagi (macet sudah ga ada). Saya pakai inline skate lagi dan saya jalan. Selain hujan sedikit, jalanannya enak banget dan pada jam 3 pagi kami sudah di ciamis. Kami tunggu sampai pagi untuk cek in biar ga kena harga 2 malam dan kami masuk kamar. Nur sudah sakit, Iphe pun sudah sakit...pasti gara polusi di jalan yang tadi dan perjalanan 79 km, di tambah lagi kurang tidur. Udah... kami jadi istirahat sampai tanggal 19 dan hari itu kami naman pohon di sekolah SD di Ciamis. Lalu berangkat dengan tujuan ke Lumbir. Jaraknya 87km. Nyampe ga ya? Katanya Jalanannya rusak parah.... :-s
Tanggal 17: My Walk through Hell.
Bermalam di Limbangan seru, dan paginya kami semua segar dan sehat... Setelah Iphe makan karedok LAGI dan saya makan buah dan L-men... kami berangat. Kata pelang di pinggir jalan, Jarak ke Ciamis 43 km lagi, dan kata warga, kota Malangbong tinggal 2 kilo lagi. Tapi Inline skate dari limbangan ke Malangbong (yang kata warga, jaraknya cuma 2 km) ternyata bukan jalan yang gampang. Penuh dengan tanjakan, sore itu kami belum sampai-sampai ke Malangbong. Dan ternyata mobil Katana yang di pake team juga rusak. Salah satu hal yang saya suka tentang Indonesia tapi, adalah ada bengkel dimana2 dan tukang las jago :-P jadi Mobil di benarin dengan cepat. Balik lagi ke masalah saya. Di bengkel itu kami tanya: "Pak, berapa kilo lagi sampai Ciamis?" ... Saya siap untuk dengar "Oh dekat!" atau, "Tinggal 30 kilo lagi"!...tapi dia mengeluarkan kata-kata dari mulutnya yang menusuk hatiku seperti pedang tajam. 80 KILO LAGI! Oh NOOOOOOOOOOO! Bagaimana mungkin jarak ke Ciamis, yang tadinya tinggal 43 km sekarang menjadi 80! Dan itu setelah saya sudah jalan 17 km!.... harusnya tinggal 20-25km dong! Bukan 80! Oh my God! Google maps konfirmasi lagi kata-kata Bapak bengkel itu. Jarak ke Ciamis masih jauh. (tapi cuma 55.5km... bukan 80). Saya komfirmasi lagi sama Tom apakah saya salah jalan? Tapi dia bilang aku benar. Saya patah hati dan dari situ terpaksa jalan kaki karena sisa aspal jalan tidak ada sedikit pun untuk badan kecil saya. Tanjakan terus, jalan sempit, dan tiba2 jalan penuh dengan kemacetan bis dan Truk (setelah libur panjang), Malangbong ternyata bukan 2 kilo dari Limbangan... tapi 21 km! Kami baru sampai ke Malangbong jam2 magrib dan saya HABIS energi. Kecapean dan kurang makan, saya tepar di pertengahan salah satu tanjakan parah di jalan keluar dari Malangbong. Saya kasih kode ke Iphe bawah saya sudah mau mati.... dia berhenti mobil dan bawa aku ke warung makan terdekat. Saya makan... makan....dan makan... seperti kucing kelaparan...lalu minum 2 gelas kopi sambil cari inspirasi lagi di internet. Perjuangan ini tidak hanya perlu bensin perut, tapi juga bensin otak. Saya baca websitenya orang Canada yang pernah menjelajahi Negara Kanada dengan sepatu roda. Tulisan harian dia dan perjuangan yang dia lewatkan bikin saya tidak rasa sendiri dan aku langsung semangat. Setalah 2 atau 3 jam di warung itu saya rasa bisa berangkat lagi. Macet dan tanjakan, ditambah lagi dengan malam yang gelap, saya jalan kaki.... saya jalan kaki berJAM2! Mataku setengah buta karena lampu mobil, hampir tidak bisa lihat apapun didepanku tapi aku terus berjalan. Saya janji ke diri saya bawah aku tidak bisa berhenti sebelum Ciawi. Kondisi kemacetan bis dan truk dan asap hitam yang parah mengelilingiku sambil aku naik dan turun jalanan parah itu. Akhirnya pada jam 12 malam, saya sudah sampai ke Ciawi. Nur tidur di mobil dan Iphe masih menderita sambil bawa mobil untuk meyakinkan saya aman, tapi pas Ciawi saya samperin kaca mobil dan minta untuk gantgi sepatu roda lagi (macet sudah ga ada). Saya pakai inline skate lagi dan saya jalan. Selain hujan sedikit, jalanannya enak banget dan pada jam 3 pagi kami sudah di ciamis. Kami tunggu sampai pagi untuk cek in biar ga kena harga 2 malam dan kami masuk kamar. Nur sudah sakit, Iphe pun sudah sakit...pasti gara polusi di jalan yang tadi dan perjalanan 79 km, di tambah lagi kurang tidur. Udah... kami jadi istirahat sampai tanggal 19 dan hari itu kami naman pohon di sekolah SD di Ciamis. Lalu berangkat dengan tujuan ke Lumbir. Jaraknya 87km. Nyampe ga ya? Katanya Jalanannya rusak parah.... :-s
16 Mei
Jam 4 pagi saya masih melek dari malam karena menulis terus. Tapi saya tidak tega ketok pintu kamar jam segitu... takut Iphe dan Nur ga bisa tidur lagi... jadi aku minta dibukain pintu sama penjaga hotel. Dia tidak kasih. Mungkin tidak percaya sama bule kusut ini :-( jadi say cari kolong di hotel itu yang diam dan gelap untuk tidur... tapi saya ditangkap oleh pegawai hotel dan di usir dari tempat itu. Saking malunya, saya pikir saya jalan aja dulu sampai jahu (sepatu roda ada di kamar) dan kalau sudah jam 7 saya bisa balik lagi ke hotel untuk tidur sebentar dan setelah itu lanjut lagi dari tempat berhenti terakhir jalan kaki. Tapi saya waktu itu pakai sandal jepit... dan kaki mulai lecet... dan saya ngantuk, dan stress, dan marah sama pegawai hotel... Akhirnya aku nelen ego dan telepon Iphe sambil nangis. Aku jalan balik ke hotel nangis terus karena sudah mulai rewel, kurang tidur dan banyak pikiran. Mungkin mereka pikir saya sudah mulai pikun. Saya tidur 4 jam dan bangun dengan kondisi tidak sehat pikiran. Suasana hotel itu tidak enak. Bad vibes. Dan baju saya semua sudah kotor. Biasanya kalau saya nyuci, pikiran saya langsung sehat jadi saya nyuci banyak pagi2. Hotel itu pelit, tidak boleh tumpang keringin baju pun... dan ga boleh jemur di mobil... blah blah. Tapi akhirnya boleh jemur di mobil setelah saya cium kakinya. :-s Anyways. Pagi itu panas banget. Iphe dan Nur bantu saya dengan jemur baju di atas mobil. Mereka tungguin baju itu kayak orang lagi masak. Bajunya di bulak-balikin biar cepat kering. Hahaha. Lucu lihatnya, Tapi saya masih Bete dan stress. Baju kering jam satu dan saya mulai rollerblade lagi dari Warung sop buntut yang semalam itu dan mereka bikin saya senyum. Rama banget! Dan aku berangkat. Jam 2 lagi panas2 minta ampun. Tapi sampai di panenjoan, Motor lawan arah semuah di jalur lambatku karena susah muter balik di situ. Kendaraan BANYAK banget dan kurang ajar. Saya jadi takut dan teriak terus "PERMISI...PERMISI" biar ga di tabrak. Saya lihat orang di mobil hitam yang lewat pake baju polisi. Saya kejar mobil itu dan tangkap dia dan bilang "Polisi ya?" Dia senyum dan bilang, "Ya". Namanya Lt. Dadang K dar Polda Jabar. Dia baik banget. Saya minta baju reflektor POLISI sama dia dan dia suruh naik mobil dia yang lagi antar penjahat (ada kandangnya di belakang! hahaha) tapi ternyata dia mau bawa saya ke sumedang untuk ambil baju itu dan ternyata jahu jadi saya turun dan dia hentikan mobil truk "SO GOOD" dan truk itu bawa saya balik ke teamku. Di Tapi tidak lama kemudian HUJAN! nanjak2 lagi di Nagrek dan licin/rusak jalanan. 1 jam setengah saya rollerblade di hujan itu, sampai ketemu Polsek Nagrek. WOW! Servisnya LUAR BIASA. Sekarang saya sudah lengkat dengan baju reflektor POLISI :-D happy happy bule on Blades! Baju ini bekas Kapolsek. Ada tanda tangannya lagi :-) Saya lanjut lagi dengan Pede berkostum Polisi! KEREN! Saya ganti-gantian rollerblade, jalan kaki, dan lari, sampai dengan Limbangan (3 kilo dari MalangBong. Ga ada peningapan jadi kita numpang tidur di kamar pegawai Rumah makan samara cigawir.... susah banget namanya :-s Tapi indah tempatnya dan kamarnya sederhana bamboo2 gitu. Kamar Anak kos banget tapi pemandangan sini luar biasa. Banyak air, bukit dan saung2. Makanan juga sehat2 dan enak. Malamnya saya nemanin Iphe ngdit dan wow.... Saat edit....Iphe lihat sesuastu di video mentah.... The MISSING WHEEL! ia copot saat Iphe ambil gambar! Cuma ga ada yang sadar sampai preview gambar. Saya merinding. Ini Cameraman paling handel dan beruntung sedunia. Kayaknya video "The mysterious missing wheel" bakal keren nih :-) Ini sekarang sudah pagi tanggal 17 dan mau lanjut lagi. Jalan dulu ya!
16 Mei
Jam 4 pagi saya masih melek dari malam karena menulis terus. Tapi saya tidak tega ketok pintu kamar jam segitu... takut Iphe dan Nur ga bisa tidur lagi... jadi aku minta dibukain pintu sama penjaga hotel. Dia tidak kasih. Mungkin tidak percaya sama bule kusut ini :-( jadi say cari kolong di hotel itu yang diam dan gelap untuk tidur... tapi saya ditangkap oleh pegawai hotel dan di usir dari tempat itu. Saking malunya, saya pikir saya jalan aja dulu sampai jahu (sepatu roda ada di kamar) dan kalau sudah jam 7 saya bisa balik lagi ke hotel untuk tidur sebentar dan setelah itu lanjut lagi dari tempat berhenti terakhir jalan kaki. Tapi saya waktu itu pakai sandal jepit... dan kaki mulai lecet... dan saya ngantuk, dan stress, dan marah sama pegawai hotel... Akhirnya aku nelen ego dan telepon Iphe sambil nangis. Aku jalan balik ke hotel nangis terus karena sudah mulai rewel, kurang tidur dan banyak pikiran. Mungkin mereka pikir saya sudah mulai pikun. Saya tidur 4 jam dan bangun dengan kondisi tidak sehat pikiran. Suasana hotel itu tidak enak. Bad vibes. Dan baju saya semua sudah kotor. Biasanya kalau saya nyuci, pikiran saya langsung sehat jadi saya nyuci banyak pagi2. Hotel itu pelit, tidak boleh tumpang keringin baju pun... dan ga boleh jemur di mobil... blah blah. Tapi akhirnya boleh jemur di mobil setelah saya cium kakinya. :-s Anyways. Pagi itu panas banget. Iphe dan Nur bantu saya dengan jemur baju di atas mobil. Mereka tungguin baju itu kayak orang lagi masak. Bajunya di bulak-balikin biar cepat kering. Hahaha. Lucu lihatnya, Tapi saya masih Bete dan stress. Baju kering jam satu dan saya mulai rollerblade lagi dari Warung sop buntut yang semalam itu dan mereka bikin saya senyum. Rama banget! Dan aku berangkat. Jam 2 lagi panas2 minta ampun. Tapi sampai di panenjoan, Motor lawan arah semuah di jalur lambatku karena susah muter balik di situ. Kendaraan BANYAK banget dan kurang ajar. Saya jadi takut dan teriak terus "PERMISI...PERMISI" biar ga di tabrak. Saya lihat orang di mobil hitam yang lewat pake baju polisi. Saya kejar mobil itu dan tangkap dia dan bilang "Polisi ya?" Dia senyum dan bilang, "Ya". Namanya Lt. Dadang K dar Polda Jabar. Dia baik banget. Saya minta baju reflektor POLISI sama dia dan dia suruh naik mobil dia yang lagi antar penjahat (ada kandangnya di belakang! hahaha) tapi ternyata dia mau bawa saya ke sumedang untuk ambil baju itu dan ternyata jahu jadi saya turun dan dia hentikan mobil truk "SO GOOD" dan truk itu bawa saya balik ke teamku. Di Tapi tidak lama kemudian HUJAN! nanjak2 lagi di Nagrek dan licin/rusak jalanan. 1 jam setengah saya rollerblade di hujan itu, sampai ketemu Polsek Nagrek. WOW! Servisnya LUAR BIASA. Sekarang saya sudah lengkat dengan baju reflektor POLISI :-D happy happy bule on Blades! Baju ini bekas Kapolsek. Ada tanda tangannya lagi :-) Saya lanjut lagi dengan Pede berkostum Polisi! KEREN! Saya ganti-gantian rollerblade, jalan kaki, dan lari, sampai dengan Limbangan (3 kilo dari MalangBong. Ga ada peningapan jadi kita numpang tidur di kamar pegawai Rumah makan samara cigawir.... susah banget namanya :-s Tapi indah tempatnya dan kamarnya sederhana bamboo2 gitu. Kamar Anak kos banget tapi pemandangan sini luar biasa. Banyak air, bukit dan saung2. Makanan juga sehat2 dan enak. Malamnya saya nemanin Iphe ngdit dan wow.... Saat edit....Iphe lihat sesuastu di video mentah.... The MISSING WHEEL! ia copot saat Iphe ambil gambar! Cuma ga ada yang sadar sampai preview gambar. Saya merinding. Ini Cameraman paling handel dan beruntung sedunia. Kayaknya video "The mysterious missing wheel" bakal keren nih :-) Ini sekarang sudah pagi tanggal 17 dan mau lanjut lagi. Jalan dulu ya!
15 Mei: Bule on Blades di tabrak motor hari ini :-(
Tadi malam setelah update website di Warung Khas Sunda di Bandung, hujan tak henti dan kami bertiga terpaksa berhenti untuk mencari peningapan. Kami dapat kamar dekat Stasion Kereta "Arimbi 3". Murah! Cuma 80,000 rupiah. Emang sempit bertiga tapi itu adalah bagian dari perjuangan kami untuk kegiatan go green, biar masyarakat Indonesia lebih perduli dengan kwalitas hidup, kesehatan, dan kebersihan lingkungan kita semua. Malam itu Iphe dan saya bergadang dan ngedit movie yang saya jatuh di turunan. Ternyata Iphe jahu lebih pintar ngedit daripada saya dan cerita yang serem menjadi lucu! Untung ada dia untuk dokumentasi perjalanan ini. Ngedit sampai ngagak, malam itu menyenangkan dan kita baru selesai jam 2:30 pagi. Saya melek lagi jam 7:30 ketika telepon berbunyi. X-trans telepon untuk kabari saya bahwa baut saya sudah sampai dari Tom di Jakarta. Yeah! Tapi sayangnya ga bisa tidur lagi :-( jadi kami bersihin mobil pengawalan kami yang BAU banget karena sudah menjadi tempat jemuran kaus kakiku yang kotor dan membusuk dari rollerblading :-D hahaha. Sampai ada 10 pasang di situ. Apalagi kadang di keringin doang dan dipake lagi karena kami jalan terus (tiap malam pindah lokasi, dan ga ada waktu untuk tunggu laundry. Satpam dari peningapan bantu saya ambil bautnya dari x-trans lalu kami packing mobil dan balik lagi ke warung khas Sunda itu yang semalam saya terakhir berhenti pake sepatu roda, dan saya lanjut lagi ke tempat menenam pohon (500 meter dari Polda Jabar- Jalan Soekarno Hatta By Pass). TAPIIIIIII...... ada masalah di jalan. Karena mobil pengawalan tidak boleh di jalur lembat, dan saya tidak boleh masuk jalur cepat pake sepatu roda, kami terpaksa untuk misah sementara. Saat lampu merah pegangan tiang sambil stretching. Ketika saya kembali untuk antri sama motor2 untuk menunggu lampu hijau, ada motor yang datang dari samping dan menabrak saya. Saya jatuh dan dua orang di motor itu pun jatuh. Motornya jelek amat dan kayaknya bapak2 itu orang susah... dan aku lihat di mukanya dia takut banget menabrak orang asing, saya luka di tangan dan sakit di sampingku tapi untung dia nabrak saya pas di paha jadi tulang tidak ada yang patah dan otot di pantat ku menjadi padding yang bagus walau ada sedikit darah dan lecet panjang di pantat/pahaku:-) Saya berdiri, dan dia langsung bilang saya goblok dan kabur dengan cepat. Hahaha. Emang saya goblok.... saya tinggal lama di Jakarta dan tahu motor ada dimana2. Harusnya saya lebih hati2. Saya minta maaf dan bilang "it's okay, it's okay", Tapi kok dia ga minta maaf juga ya? Atau tanyain keadaan saya? Tapi ga apa2. Kasihan juga spion dia patah waktu motor dia jatoh. Biasanya orang Indonesia ga gitu. Mungkin saya lagi ga beruntung aja. Anyways, saya telepon Iphe untuk siapin betadinnya dan saya inline skate lagi dengan pelan dan hati2 sampai Polda Jabar. Dan menunggu mereka datang. Polisi yang Jaga di Polda BAIK banget dan kami ngobrol satu jam sambil aku membersikan lukaku. Kami photo bareng lalu saya pergi untuk menanam pohon di divider Jalanan dekat Polda. Habis itu inline skate lagi sampai tempat saya duduk sekarang ini di warung sop buntuk, pas jalan besar yang arah ciamis. Tapi, ya ampun hujan terus dan sudah malam, jadi kita terpaksa nginap lagi dan besok saya lanjut lagi. Di sini orang baik banget! Ada wi-fi lagi :-) Saya ngobrol sedikit sama "Arka" yang ngurus warnet sini :-) sambil update dan edit2 dikit. Hahaha. Banyak fans wara wiri dan belajar Indonesia di Bandung ternyata! Sayangnya kayaknya bakal kurang tidur lagi nih :-P Ternyata website adalah banyak kerjaan! Team Bule on Blades juga rasakan kerjaan berat. Mereka kasihan banget... Nur malam2 harus membersikan roda dan bearingku gara2 hujan terus dan bearing ga boleh dibiarkan basah (karatan), dan Iphe pasti pegal dan bosan nyetir terus. Aku tahu dia mau seperti saya olah raga tiap hari, dan dia sekarang ga bisa. Dan karena jedwalnya, mereka makan juga jarang! Mereka hanya ngemil makan sehat ku (wheat bix, almond mentah, dll.) yang ada di mobil - percaya deh kaga ada enaknya. Aduh. Gimana ya? Karena uang di dompetku hanya cukup untuk makanan, bensin, dan peningapan murah untuk kami bertiga sampai bali, mereka ga menerima bayaran dari trip ini. Kami bertiga sukarela dari Merak sampai Bali, tapi kayaknya mereka harus ada balasan. Karena semua orang akan bilang "Sacha" hebat menjadi orang pertama yang Inline Skate dari Merak ke Kuta, padahal "Nur" dan "Iphe" juga ikut menderita dan perjuangan mereka ga kalah sama perjuangan saya. Apalagi Iphe ambil cuti dan rugi gaji satu bulan demi proyek ini. Mereka gara2 ini, sudah saya anggap keluarga. Iphe dan Nur.... I am writing this in English because I am too emotional, and I'm posting it here for the world to read. I am in debt to you forever. I have trusted you with my life, and taking into consideration what happened today, you have probably already saved it. Thank you so much from the bottom of my heart. You guys are at the losmen now waiting for me to come home, so you can't see the tears of gratitude in my eyes, but I feel nothing but love for the both of you, and I'll work my hardest when I return to Jakarta to repay you both for all you have done for me. ~ Bule on Blades
Hello Bandung! UPDATE perjalanan dari 12-14 Mei
Aku pingin update setiap hari tapi kadang koneksi internet ga dapat. Tapi Sekarang sudah sampai Bandung nih dan signal kencang!!! Jadi ini dia updatenya:
Tanggal 12 Mei saya jatuh ketika turun dari Puncak jadi daripada membahayakan diri lagi saya jalan kaki. Ketika turun tanjakan aku coba pake inline skates lagi tapi ternyata lutut rasa agak kayak ada tusukan gitu, tapi syukur kalau jalan kaki masih bisa. Sekitar 3 jam saya jalan kaki sampai ke Cianjur. Iphe, Nur dan saya dapat peningapan disana yang biasanya di pake Sopir truk. 75,000 satu malam dan tempat tidur 2. Murah banget tapi kamar mandinya, ya.... begitu lah. Hahahaha, dan tidak ada kipas jadi bule yang kepanasan ini lebih memilih tidur di ubin yang dingin. Nyenyak juga tidur disana :-) dan besoknya lagi aku jahu lebih sehat.
Tanggal 13 Mei mulai dengan enak. Lutut saya masih sedikit sakit tapi enakanlah. Walau hujan ketika mau berangkat, kita nunggu sampai jalan mengering sedikit dan sekitar jam 3:30 aku lanjut lagi rollerblade dari Cianjur sampai ke Cipatat. Jalanannya ENAK banget tapi setelah aku jalan +/- 25 km, hujan turun lagi berember2an. Kata Iphe baru kali itu saja Katana kami rasa kayak kulkas. (Biasanya panas kayak oven karena ACnya tidak bagus ). Kami menunggu sambil menggigil depan sebuah Alfamaret 2 jam setengah tapi hujan tidak mau ngalah, jadi kita terpaksa untuk menginap di situ...tapi... kok... Ga ada peningapan! Kita naik mobil sampai Padalarang dan pilihannya cuman ada Hotel besar yang Mewah (kita sempat lihat dari mobil sambil ngiler ngebayangin enaknya tidur di hotel berbintang itu) tapi budget tidak memungkinkan, tapi kata orang di jalan ada lagi peningapan namanya "Al Barokah". Hahahah. Kita pikir pasti murah kalau namanya kayak gitu kan! Sayangnya setelah keliling2, ga ketemu tapi lama2 kita ketemu satu lagi peningapan. Hati kami jadi tenang. Iphe masuk nanya harga, 175,000 rupiah. Hmmm. Masih okaylah, daripada tidur di Pom Bensin kayak kucing basa. Dia masuk lagi untuk bilang kami mau ambil kamar itu, tapi tiba2 dia keluar lagi dengan muka sedih... "Ga jadi" katanya. Ternyata ketika dia kasih tahu mereka bahwa kami bertiga, satu cowok dan 2 cewek, dan kami bukan istri2nya Iphe, mereka tolak bisnis kami :-( . Tapi aku tidak mau menyerah, aku keluar dari mobil dengan membawa laptop yang isinya file2 video Bule on Blades yang nanam pohon, inline skate, dan dokumentasi kami yang lain. Dan Ibu itu merubah pikiran dia! YEAH! Tapi kamarnya kecil dan Iphe tidur di lantai. Hahaha. Kasihan deh loh. Anyways, di situ nyaman banget ternyata, dan kami sampai jam setengah dua pagi ngobrol dan ketawa2. Bapak dan Ibu yang punya tempat itu juga tiba2 sadar aku "temannya Komeng" dan mereka juga ngobrol sama kita asyik2 dan kami semua photo2 bareng. It was nice! Makasi ya, Ibu dan Bapak Peningapan!
14 Mei: Wow, well what can I say... a mental and physical roller-coaster. Paginya lutut saya rasa enak banget kecuali lecet yang dari puncak mulai sedikit infeksi. Saya bungkusin dengan softex dan kasih obat dikit tapi protektor lutut ga bisa pake karena bikin iritasi disitu. Kami jalan balik dari sana dengan mobil ke arah cipatat tapi karena jedwal kami sudah kacau (karena Sacha sejak ketemu yang namanya daerah Puncak menjadi Keong) aku turun di tempat tertinggi dan lewatin Jalan Cipatat dengan arah kebalik... maksudnya saya jalan dari timur ke barat daripada barat ke timur supaya lebih cepat. Itu idenya Iphe dan itu adalah ide yang paling bagus yang pernah saya dengar, karena belum pernah seumur hidup aku ngerasain seru seperti itu. Jalananya turun tapi turuananya tidak bahaya karena jalannya mulus dan pada jam2 siang tidak banyak mobil. Oh... Sumpah enak banget. Setelah sudah sampai ke tempat markingku, saya naik lagi mobil ke arah timur lagi dan turun di tempat tinggi itu dan melanjut lagi ke Bandung. Dan ini saya duduk di Warung Nasi lagi update... tapi kenapa saya cemburut???? AKU CEMBURUT KARENA pas nyampe dan buka sepatu rodaku.... RODA ADA YANG HILANG!!!!! Kasihan Rollerblade saya menjadi buntung. ADUH. What else could go wrong.... Walau roda dan bearing ada sparenya, Saya tidak ada cadangan lagi bautnya! Damn IT! Saya langsung sms Tom (he's become my advisor!) dan dia akan kirim cadangan pake trans x malam ini. Tom saves the Bule's ass once again. Thanks Tom :-) Aku tunggu bautku, hehehe. Hey... ada ga peningapan murah di Bandung hari Sabtu ini? Dan beli pohon dimana ya? Dan tanamnya dimana... dan...dan... ah. Banyak pikiran. Otakku acak-acakan. But I so relieved to finally be in Bandung! Yeah! Dari Merak sampai sini sudah banyak pengalaman. Apa yang menunggu kami di jalan berikutnya ke Ciamis?
Tanggal 12 Mei saya jatuh ketika turun dari Puncak jadi daripada membahayakan diri lagi saya jalan kaki. Ketika turun tanjakan aku coba pake inline skates lagi tapi ternyata lutut rasa agak kayak ada tusukan gitu, tapi syukur kalau jalan kaki masih bisa. Sekitar 3 jam saya jalan kaki sampai ke Cianjur. Iphe, Nur dan saya dapat peningapan disana yang biasanya di pake Sopir truk. 75,000 satu malam dan tempat tidur 2. Murah banget tapi kamar mandinya, ya.... begitu lah. Hahahaha, dan tidak ada kipas jadi bule yang kepanasan ini lebih memilih tidur di ubin yang dingin. Nyenyak juga tidur disana :-) dan besoknya lagi aku jahu lebih sehat.
Tanggal 13 Mei mulai dengan enak. Lutut saya masih sedikit sakit tapi enakanlah. Walau hujan ketika mau berangkat, kita nunggu sampai jalan mengering sedikit dan sekitar jam 3:30 aku lanjut lagi rollerblade dari Cianjur sampai ke Cipatat. Jalanannya ENAK banget tapi setelah aku jalan +/- 25 km, hujan turun lagi berember2an. Kata Iphe baru kali itu saja Katana kami rasa kayak kulkas. (Biasanya panas kayak oven karena ACnya tidak bagus ). Kami menunggu sambil menggigil depan sebuah Alfamaret 2 jam setengah tapi hujan tidak mau ngalah, jadi kita terpaksa untuk menginap di situ...tapi... kok... Ga ada peningapan! Kita naik mobil sampai Padalarang dan pilihannya cuman ada Hotel besar yang Mewah (kita sempat lihat dari mobil sambil ngiler ngebayangin enaknya tidur di hotel berbintang itu) tapi budget tidak memungkinkan, tapi kata orang di jalan ada lagi peningapan namanya "Al Barokah". Hahahah. Kita pikir pasti murah kalau namanya kayak gitu kan! Sayangnya setelah keliling2, ga ketemu tapi lama2 kita ketemu satu lagi peningapan. Hati kami jadi tenang. Iphe masuk nanya harga, 175,000 rupiah. Hmmm. Masih okaylah, daripada tidur di Pom Bensin kayak kucing basa. Dia masuk lagi untuk bilang kami mau ambil kamar itu, tapi tiba2 dia keluar lagi dengan muka sedih... "Ga jadi" katanya. Ternyata ketika dia kasih tahu mereka bahwa kami bertiga, satu cowok dan 2 cewek, dan kami bukan istri2nya Iphe, mereka tolak bisnis kami :-( . Tapi aku tidak mau menyerah, aku keluar dari mobil dengan membawa laptop yang isinya file2 video Bule on Blades yang nanam pohon, inline skate, dan dokumentasi kami yang lain. Dan Ibu itu merubah pikiran dia! YEAH! Tapi kamarnya kecil dan Iphe tidur di lantai. Hahaha. Kasihan deh loh. Anyways, di situ nyaman banget ternyata, dan kami sampai jam setengah dua pagi ngobrol dan ketawa2. Bapak dan Ibu yang punya tempat itu juga tiba2 sadar aku "temannya Komeng" dan mereka juga ngobrol sama kita asyik2 dan kami semua photo2 bareng. It was nice! Makasi ya, Ibu dan Bapak Peningapan!
14 Mei: Wow, well what can I say... a mental and physical roller-coaster. Paginya lutut saya rasa enak banget kecuali lecet yang dari puncak mulai sedikit infeksi. Saya bungkusin dengan softex dan kasih obat dikit tapi protektor lutut ga bisa pake karena bikin iritasi disitu. Kami jalan balik dari sana dengan mobil ke arah cipatat tapi karena jedwal kami sudah kacau (karena Sacha sejak ketemu yang namanya daerah Puncak menjadi Keong) aku turun di tempat tertinggi dan lewatin Jalan Cipatat dengan arah kebalik... maksudnya saya jalan dari timur ke barat daripada barat ke timur supaya lebih cepat. Itu idenya Iphe dan itu adalah ide yang paling bagus yang pernah saya dengar, karena belum pernah seumur hidup aku ngerasain seru seperti itu. Jalananya turun tapi turuananya tidak bahaya karena jalannya mulus dan pada jam2 siang tidak banyak mobil. Oh... Sumpah enak banget. Setelah sudah sampai ke tempat markingku, saya naik lagi mobil ke arah timur lagi dan turun di tempat tinggi itu dan melanjut lagi ke Bandung. Dan ini saya duduk di Warung Nasi lagi update... tapi kenapa saya cemburut???? AKU CEMBURUT KARENA pas nyampe dan buka sepatu rodaku.... RODA ADA YANG HILANG!!!!! Kasihan Rollerblade saya menjadi buntung. ADUH. What else could go wrong.... Walau roda dan bearing ada sparenya, Saya tidak ada cadangan lagi bautnya! Damn IT! Saya langsung sms Tom (he's become my advisor!) dan dia akan kirim cadangan pake trans x malam ini. Tom saves the Bule's ass once again. Thanks Tom :-) Aku tunggu bautku, hehehe. Hey... ada ga peningapan murah di Bandung hari Sabtu ini? Dan beli pohon dimana ya? Dan tanamnya dimana... dan...dan... ah. Banyak pikiran. Otakku acak-acakan. But I so relieved to finally be in Bandung! Yeah! Dari Merak sampai sini sudah banyak pengalaman. Apa yang menunggu kami di jalan berikutnya ke Ciamis?
May 11
Puncak tidak manusiawi bagi yang naik sepatu roda. Saya ingat saran temanku Dodot, "Sa, coba dulu ke Bandung, bisa ga?" dan UNTUNG aku tidak coba dulu karena pasti aku lansung kapok. hahaha. Yang biasanya 1 jam bisa dapat 15-25 km (tergantung aspal mulus apa ga), sekarang hanya dapat 5km/jam atau malah kurang dari itu. hahahaha. Tanjakannya sepertinya tidak suka sama bule on blades, jadi bladesnya aku buka dan ganti sepatu biasa kemarin. Dari Indomaret megamendung naik inline skates 15-20 min dan aku pikir..."kayaknya lebih cepat jalan kaki!" Jadi ketika aku lihat Ipey parkir mobil tunggu aku di atas tanjakan aku SYUUUKUUUR banget... dan aku sampe situ langsung ganti sepatu dan jalan. Shift pertama merasa enak jalan kaki dan emang lebih cepat jadi shift kedua kami pikir lebih baik jalan kaki terus sampai ke bagian paling tinggi ( lewat rindu Alam sono lagi dikit) jadi Ga usah mikirin tanjakan lagi dan besoknya tinggal turruuuuunnnnn. Yipeee! Tapi hari itu benar2 menyenangkan. Karena tidak terlalu butuh mobil pengawal kalau jalan kaki, Ipey dan Nur IKUT KE BUKIT JALAN KAKI! Nur sih ketingglan dan pulang duluan. dia sms "Bak Sasa, Aku naik ojek pulang ya, soalnya aku takut." hahaha. Mungkin banyak orang arab disini godain dia di jalan. :-P Tapi Ipey sampai atas sama aku dan kami makan ubi bakar, taroh sticker Bule on Blades lalu naik angkot pulang ke Villa keluarganya Tom, Tunas Alam Mutiara Jam 10-11 malam gitu. 2 hari yang paling susah sudah lewat. I'm a happy bule!
May 10th
Okay, Aku harus benar2 belajar nurunin sombongnya aku. Orang bilang "Lewat Puncak?!, "Gila, nanjak terus!" tapi saya dulu bilang, "Ah, ga apa-apa pasti bisalah, gampang." Hahahaha. Sacha, Sacha... you and your big fat mouth. Dan kata Ipey (Team baru) itu yang tadi saya lewat belum ada apa2nya dengan yang akan datang. O my God! Hari ini dari jl. Bogor Raya km 46 sampai indomaret mega apalah (lupa) sekitar 4-5 km dari villa kakaknya Tom dari Dunia Inline Skates. Sudah jam 12 malam dan saya sudah basa kuyup keringatan dan DINGIIIIIINNNNN banget. Lutut juga sakit dari nanjak terus kayak bebek. Aduh. Aku kembali ke indomaret besok untuk lanjut. Tapi lumayan lah, sudah di Cisarua. Tapi kalau nanjak terus begini mungkin km yang di dapat per hari sedikit. Nanti kalau turun Baru bisa jadi kayak burung terbang. I can't wait. I need a little down hill action! This is killing me! Untung ada villa tapi... alhamdulillah alhamdulillah alhamdulillah.... Aku syukur ada villa. Thank you thank you thank you Tom and family. I feel soooo good right now at this moment. And what a beautiful view....not to mention FRESH AIR for a change!
Jakarta sudah lewat
Bule on Blades lebih lama di Jakarta dari yang direncanakan karena mobilku sakit di bengkel 4 hari, dapi mobil sudah sembuh, Dan Bule on blades sudah sampai di Bogor sekarang jadi tinggal lanjut lagi ke bandung. Tapi walau agak lama di Jakarta, tidak menjadi sia sia. Saya nanam pohon di sebuah perusahaan dan juga di sekolah teman saya. Tom dari Dunia Inline Skates juga datang ke sekolah sama Istrinya Fitri untuk kasih kesempatan untuk anak-anak belajar main inline skates! It was such a fun day. By the way, thanks for the new helmet Tom! Semuanya lancar dan Bule on Blades sudah tidak sabar menunggu adventure berikutnya ke bandung. Gimana rasanya nanti nanjak terus ya? Hmmm. Tanya saya besok! hahaha. Saya senang banget tapi, kali ini perjalanan akan lebih damai dan lancar karena team lebih kecil. Dua orang yang mendampingiku adalah orang yang terpercaya dan handel. Nur, teknisi Inline skates tetap ikut, dan kita di temani orang yang sampai cuti dari kantornya satu bulan demi gerakan ini. Wow. Satu pengorbanan yang besar demi Go Green. Thanks man! I'll never forget this!
May 6- Good news and Bad news for Bule on Blades
Wow. Hari ini saya pikir pasti saya bakal lelah dan pegal tapi ternyata lumayan segar! Malam pertama di Jakarta saya tidur 10 jam! habis itu nanam pohon, lalu saya main sepatu roda sama anak-anak sekolah, dan juga keliling-keliling dengan sebuah komunity Sepeda di Jakarta yang suka "Bike to Work". Tanggal 6 saya ke New Zealand International School untuk nanam pohon satu lagi dan Tom dari Dunia Inline skates kasih anak-anak kesempatan coba main sepatu roda di sana juga.
........Tapiiii.... Ada masalah sedikit nih. Mobil Bule on Blades harus ganti karena beberapa hal politik lah (Kok politik nongol dimana-mana ya!) Jadi kami terpaksa pake mobil kita aja. Masalahnya... Mobil kami jelek. hahahaa. Mobilnya sudah di titip sama teman baik saya yang bilang dia bantu saya secepatnya agar diperbaiki di bengkel kantornya. Jadi sambil tunggu mobil, saya ambil marking saya di grogol, dan rollerblade ke Jl. Raya Bogor tanpa pengawal. Saya titip marking lagi disana dan kalau mobil kami sudah siap, langsung berangkat lagi untuk kota berikutnya: BANDUNG!!!! Tapi yang ikut di mobil hanya Seno dan Nur saja Seno yang nyetir. In the meantime...I'm gonna do some writing and video editing!!!!! My Website needs updating!
........Tapiiii.... Ada masalah sedikit nih. Mobil Bule on Blades harus ganti karena beberapa hal politik lah (Kok politik nongol dimana-mana ya!) Jadi kami terpaksa pake mobil kita aja. Masalahnya... Mobil kami jelek. hahahaa. Mobilnya sudah di titip sama teman baik saya yang bilang dia bantu saya secepatnya agar diperbaiki di bengkel kantornya. Jadi sambil tunggu mobil, saya ambil marking saya di grogol, dan rollerblade ke Jl. Raya Bogor tanpa pengawal. Saya titip marking lagi disana dan kalau mobil kami sudah siap, langsung berangkat lagi untuk kota berikutnya: BANDUNG!!!! Tapi yang ikut di mobil hanya Seno dan Nur saja Seno yang nyetir. In the meantime...I'm gonna do some writing and video editing!!!!! My Website needs updating!
Saya sudah sampai Jakarta jam 5 di Grogol, Hotel MF1 (masih ada bendera markingku di pos Satpam . 25 jam setelah rollerblade dari merak, saya rasa tidak bisa jalan lagi. Perlu istiraht!!! 128 km. Dan Jalan dari ciunjung Parah! I can't believe I did it!
Update more soon. Need sleeeeeeeeepppppp!
MAY 4th 1
Kemarin 68 km tapi ini belum tidur... masih di pom bensin di perbatasan Tangerang. Apakah besok bisa jalan lancar tanpa tidur??? Stupid mosquitos, truk yang berisik, and sweaty wet hair!!! Anyways, here are some new photos!