May 7th: The show must go on

Sore/malam ini saya mau ambil marking di grogol dan rollerblade ke Jalan Raya Bogor. Saya juga lagi hubungi teman lain untuk menggantikan sumai saya nyetir dan dokumentasi. mudah-mudahan dapat pengganti yang bisa dipercaya. Buset, Saya tidak sangkah akan jadi tantangan seberat ini. Saya di Jakarta tidak ada istirahat. Adanya kontak2 teman, mikir, rencana, dan segala macam. Kemarin sempat paranoid bahwa ada yang niat buruk tetapi syukur ada cukup dukungan dan teman yang membantu saya jadi positive lagi. Sekali lagi saya menerangkan: Saya hanya mau ini: Saya mau Kalian bike to work lebih sering, lebih perduli lingkungan sebisa kalian dengan cara kalian sendiri, dan segala sesuatu itu dengan damai. Saya tidak mau mengganggu kegiatan bisnis, bikin macet, mengganggu lalulintas, atau mengganggu orang. Saya hanya mau tunjukan bahwa saya mau macet berkurang, dan perhijauan bertambah, dan manusia lebih sadar. DUIT DUIT DUIT. Saya jujur suka banget duit, siapa tidak suka, tapi kemarin saya menangis deras setelah pulang dari nanam pohon dan punya waktu untuk berfiir. Sampai aku malu, karena air mata tidak menunggu sampai aku sudah di rumah. My faith. What happened to the faith I had in humanity? Faith adalah Iman, tapi ini bukan urusan agama. Lupakan Agama hanya sebentar. Karena "Faith/Iman" di bahasa Inggris bukan hanya dipakai untuk menerangkan perasaan kita terhadap tuhan tapi juga terhadap manusia dan system. Iman saya terhadap manusia naik turun, sama juga dengan system di Indonesia. Saya tidak mau pikirin sekarang saya sendiri mau ke surga atau neraka, saya pikirkan keadaan bumi, philosophy orang terhadap uang, dan warisan budaya yang kita tinggalkan. Aku ga punya anak... Saya tidak mencoba memperbaiki sesuatu untuk anak saya sendiri, atau demi saya sendiri masuk surga, atau untuk dapat dibayar supaya perusahaan bisa ngaku "go green" dibawa benderaku. Saya jelasin lagi, saya mau cari duit habis pulang dari Bali. Trip ini IDEALIS!!!!!!!!!!!!!!!!!! IDEALISSSSSSSS HABISSSSSSSS!!!!! Fuck man, dan aku merasa sendiri di dunia. Kok untuk jadi idealis satu bulan aja di negara ini susah. Aku banyak pengalaman selama ini. Tahu kemarin Iman saya turun sampai saya bilang sama suami "Apa saya jadi orang korup aja sekalian karena kita ga akan bisa survive disini jadi orang baik. Kata itu keluar dari mulut saya tidak dari hati tapi sebagi  tanda saya hampir menyerah. Mendingan mati daripada kalah sama system tai yang mengajarkan kepentingan pribadi. Dengan gerakan ini, saya serakan diriku, jiwaku, uangku, dan niat baikku.... dan saya mau lihat SYSTEM, BUDAYA, dan HUKUM INDONESIA SETEGAH APA!!! Saya rasa Indonesia setiap tahun membaik. Saya lihat negara ini selama 10 tahun in membaik terus. Benar ga sih? Well negative thinking, paranoia, dan takut, hampir bikin saya putus asa. Berapa banyak orang lain menjadi korban pikiran negative ini. Berapa banyak orang jatuh dalam korupsi karena putus asa.... kehilangan iman terhadap kebaikan dan niat manusia. SAYA TIDAK MAU PUTUS ASA. I NEED YOU. I need your support. There is a better way. I've been to over 20 countries. I've seen lots of different systems and the effects of them on the citizens. PLease guys. your messages, your support, your actions, that's what I need. That is my feul. I'm here opening up my heart. And I have never in my life had an experience like this before: Mental saya ditantang jauh lebih dari physikku. Suami saya saja ikut di mobil sudah mual karena mentalnya ditantang (dia lihat semua yang saya lihat_ dan karena politik saya tidak bisa cerita online) dan kayaknya dia tidak berlanjut. Saya setujuh dia di rumah urus yang lain dan saya cari pengganti kru. BULE ON BLADES STILL GOING! NOONE CAN  STOP ME! I'm PLANTING A FUCKING TREE IN EVERY CITY I PASS AND I"M STOPPING IN KUTA! But guys please help me. If you have a home I can stay in along the way, I really need it. Sleep will keep me healthy and we cannot sleep outside again. It's too dangerous for me, Nur, and my other team member. It's only 3 of us but our remaining budget is only enough for basic food and pulsa. That's how much we love this land. How much do you love it?